That’s You {Part 6}

Published March 18, 2013 by kyumin0301

PhotoFunia-53a4cdd

Pairing : KyuMin

 

Disclaimer : semua cast milik Tuhan dan dirinya masing-masing

 

Rate : T

 

Warning : GS, OOC, typo dimana-mana, EYD yang tidak sesuai

 

Chapter 6

~HAPPY READING~

 

 

Seakan terhipnotis dengan wajah polos Sungmin yang masih terlelap di atas meja, Kyuhyun terus memandang gadis itu. Sedikit tersenyum saat tiba-tiba teringat bagaimana dulu Sungmin tidak henti-henti mengikutinya dan sedikit mengganggunya.

 

Jujur saja, sampai saat ini pria jenius itu tidak tahu apa yang membuat Sungmin tertarik padanya. Dia bukanlah anak orang kaya dan populer yang mudah mendapat perhatian dari orang lain, dia hanyalah anak dari keluarga biasa yang kebetulan memiliki kejeniusan di atas rata-rata sehingga bisa bersekolah di tempat seperti itu. Semacam keberuntungan.

 

Kyuhyun hanya berharap dapat menyelesaikan sekolahnya dengan baik, tanpa memikirkan sebuah kesenangan. Tapi sebenarnya, kehadiran Sungmin sudah membuat harinya jauh dari kata monoton yang selama ini terus mengikutinya seperti nama belakang. Ada sedikit rasa kehilangan yang tak kentara saat gadis itu berhenti bersikap seperti itu padanya. Bukan… Kyuhyun bukannya ingin terus diperhatikan. Kyuhyun senang jika Sungmin akhirnya bisa melepas perasaannya, karena Kyuhyun yakin gadis itu akan mendapatkan yang terbaik. Sungguh. Hanya mungkin belum terbiasa saja.

 

Sebuah dering ponsel terengar dari saku celana Kyuhyun. Sungmin sedikit terusik dengan suara dering itu dan dengan perlahan mulai membuka kedua matanya. Sambil mengerjap-ngerjapkan, Sungmin dapat melihat Kyuhyun sedang mengangkat ponselnya.

 

“Ne, Seohyun ah~?”

 

“……”

 

“Oke. Sebentar lagi aku akan menyusulmu. Tunggu aku”

 

Sungmin sukses membuka kedua matanya sempurna saat Kyuhyun menaruh kembali ponselnya ke dalam saku. Gadis itu bahkan baru sadar kalau dia tertidur saat mengerjakan soal-soal tak berperasaan itu.

 

“Aku harus pergi. kau kerjakan tugasmu dan besok aku akan memeriksanya. Untuk pertemuan selanjutnya kau tidak boleh tertidur saat belajar. Kau mengerti?” Sungmin hanya mengangguk pasrah. Merasa bersalah dan… malu.

 

Rasanya gadis itu ingin menjerit keras mengingat kebodohannya. Ah bagaimana bisa dia tertidur saat belajar? Tapi… kenapa Kyuhyun tidak membangunkannya? Pertanyaan-pertanyaan mulai bermunculan di kepalanya.

 

“Hari ini sampai disini. Aku pergi. annyeong”

 

“Annyeong”

 

ooOoo

 

Tidak terasa waktu ujian kurang dari satu bulan lagi. Semua siswa tingkat akhir pun sedang berlomba-lomba mengejar materi. Bagi mereka yang berotak jenius, ujian bukanlah sesuatu yang mengerikan, tapi bagi yang memiliki otak rata-rata ujian sekolah adalah momok yang menakutkan. Karena hal itulah tidak sedikit siswa yang fokus belajar disaat ujian tinggal menghitung hari, termasuk gadis cantik bernama Sungmin.

 

Agaknya Sungmin sedikit menyesal sudah membuang waktu berharganya untuk main-main tanpa mengutamakan belajar. Oke, dia tidak menyesal sama sekali dengan kegiatannya ‘mendekati Kyuhyun’ hanya saja seharusnya dia lebih bertanggung jawab sebagai seorang siswa. Belajar tetaplah hal yang paling utama… ah kata-kata itu kini menempel lekat diotaknya setelah Kyuhyun berkali-kali mengatakan hal itu disela acara belajar mereka.

 

Ya, seperti yang kalian tahu seorang Kyuhyun akan memegang kata-katanya. Dan benar, di jam-jam tertentu dia akan berada di dekat Sungmin dan membantu gadis itu untuk mengejar ketertinggalannya. Seharusnya hanya membantu belajar tidak akan sulit jika orang yang dibantu mengerti sedikit materi yang diajarkan di kelas. Tapi Sungmin— sepertinya gadis itu benar-benar tidak pernah memperhatikan. Dan Kyuhyun harus bekerja lebih ekstra.

 

Seperti sekarang, Sungmin terlihat menggaruk kepalanya frustasi padahal baru beberapa menit yang lalu Kyuhyun menjelaskan cara menyelesaikan soal dihadapannya. Lagi-lagi dengan kesabaran tingkat tinggi, Kyuhyun mengulang penjelasannya.

 

“Ah, aku mengerti” Sungmin tersenyum dan mulai mencoret-coret buku tulisnya. Wajahnya tampak begitu serius, api semangat bahkan seperti terlihat keluar dari dalam tubuhnya. Untuk sesaat Kyuhyun terkekeh dalam hati melihat Sungmin.

 

Kyuhyun melanjutkan kegiatannya, melahap buku kimia dihadapannya. Seharusnya sekarang Sungmin juga  belajar materi yang sama tapi apa daya gadis itu benar-benar lemah dalam pelajaran matematika.

 

“Selesai!” Jerit Sungmin. Kyuhyun tersentak, dilihatnya Sungmin yang tersenyum lebar sambil menyodorkan buku tulisnya ke arahnya. “Kyuhyun ah~, coba periksa” Pinta Sungmin. Kyuhyun pun mengambil buku itu dan mulai memeriksa jawaban demia jawaban yang berhasil dikerjakan Sungmin.

 

“Kau melakukannya dengan benar”

 

“Benarkah? Ma—maksudmu jawabanku benar semua?” Tanya Sungmin tak percaya. Kyuhyun hanya mengangguk dan menyerahkan buku itu kembali kepada pemiliknya. Sungmin tak henti memandangi hasil kerjanya dengan mata berkaca-kaca.

 

‘Akhirnya aku bisa menaklukanmu, soal matematika’ Batinnya senang.

 

“Jangan terus memandangi buku itu. Sekarang buka buku kimiamu”

 

“Ne” Ujar Sungmin semangat.

 

Sepertinya dapat mengerjakan soal matemetika dengan benar membuat mood Sungmin bagus. Kepercayaan diri itu pun mulai muncul.

 

ooOoo

Setelah sebulan penuh tersiksa dengan segala macam bentuk pembelajaran, akhirnya hari ini datang juga. Final exam.

 

Jam baru menunjukan pukul 6 pagi, masih ada 2 jam sebelum ujian itu dimulai. Sungmin—gadis yang kini sedang duduk di depan meja riasnya dengan seragam yang sudah terpasang rapi ditubuhnya tampak sesekali menghela nafas panjang. Dirinya begitu gugup menghadapi hari ini bahkan semalam dia tidak bisa tidur dengan nyenyak.

 

TING TONG

 

Sura bel membuatnya dahinya mengernyit bingung. Siapa yang datang kerumahnya pagi-pagi seperti ini? Pikirnya.

 

Sungmin pun melangkah menuju pintu dan membuka pintu kayu itu sedikit.

 

“Kyuhyun ah~?” Sedikit terkejut melihat Kyuhyun berdiri di depan pintunya tapi Sungmin senang, kali ini pria itu tidak mendapati dirinya dengan piyama.

 

“Omma, menyuruhku membawakan ini untukmu. Masih banyak waktu, jadi makanlah ini dulu” Ucap Kyuhyun sambil menyerahkan kantung berisi satu set tempat makan.

 

Sungmin pun membuka pintunya lebih lebar mempersilahkan Kyuhyun untuk masuk. Mereka berdua pun langsung menuju meja makan dan duduk saling berhadapan.

 

“Seharusnya kau tidak perlu mengantarnya. Kau kan bisa menyuruhku untuk datang ke rumahmu” Ucap Sungmin. Gadis itu benar, Rumahnya memang melewati rumah Kyuhyun setiap dia berangkat sekolah.

 

“Omma hanya ingin memastikan kau tidak terlambat dihari ujianmu”

 

“Oh… gomawo” Sungmin tidak enak hati. Ah Nyonya Cho memang sangat peduli dengan gadis cantik itu.

 

Sungmin mulai menyantap makanannya seorang diri. Kyuhyun bersikeras menolak tawaran Sungmin untuk makan bersama dengan alasan dia sudah makan makanan yang sama di rumah tadi dan pria itu kini lebih memilih untuk membaca buku ditangannya.

 

# # #

Sungmin dan Kyuhyun terlihat memasuki gerbang sekolanhnya bersama-sama.

 

“Lakukanlah yang terbaik. Aku percaya kau bisa, Lee Sungmin” Ucap Kyuhyun sebelum akhirnya pria itu berjalan mendahului Sungmin yang kini menghentikan langkahnya.

 

Rasa gugup itu perlahan menghilang. Agaknya kata-kata Kyuhyun membuat semangatnya kembali muncul. Kyuhyun percaya padanya dan sekarang waktunya untuk percaya pada diri sendiri.

 

‘Aku pasti bisa’ Batin Sungmin semangat.

 

# # #

Tidak ada suara yang tercipta sedikitpun kecuali suara goresan ujung pensil pada  kertas putih. Semua siswa tampak serius melahap soal demi soal matematika dihadapan mereka bahkan kepala mereka tampak menunduk kompak.

 

Tidak berapa lama denting bel berbunyi, suara helaan nafas pasrah mulai terdengar. Waktu mengerjakan soal telah usai. Selesai tidak selesai, hasil jawaban itu harus dikumpulkan. Banyak dari mereka yang bahkan belum rela lembar jawabannya ditarik oleh guru pengawas.

 

Sungmin— gadis itu terlihat duduk pasrah di atas kursinya. Jawaban itu…. ah entahlah dia sudah menjawabnya dengan benar atau tidak. Semoga saja hasilnya baik. Doanya dalam hati.

 

ooOoo

Hari demi hari berganti. Tanpa terasa satu persatu pelajaran yang diujikan sukses dikerjakan oleh para siswa tingkat akhir sekolah menengah atas itu.

 

Setelah bel tanda ujian hari terakhir telah usai, serempak semua siswa menghela nafas lega. Ada yang langsung bersorak dan berlarian keluar kelas tapi ada juga yang langsung membuka buku dan memeriksa apakah jawabannya benar atau salah, tentu saja hal itu dilakukan oleh siswa-siswa kelas unggulan. Sedangkan di kelas Sungmin sendiri…. ah lihatlah! bahkan kelas itu sudah kosong dikarenakan hampir seluruh siswanya sudah keluar.

 

Sungmin menghela nafasnya sekali lagi ketika Hyuk datang mendekatinya.

 

“Hei Min, ada apa?” Tanya Hyuk.

 

“Aku hanya memikirkan jawabanku. Apakah aku sudah menjawabnya dengan benar?”

 

“Ya.. ya.. ya… Kau tidak perlu memikirkannya. Yang penting kita sudah berusaha. Hasilnya tinggal ditunggu saja. Ayolah, Min! Semangat!!!”

 

Gadis bergigi kelinci itu pun tersenyum mendengar kata-kata penyemangat dari sahabatnya. Yah, yang dia perlukan saat ini hanyalah berdoa semoga hasilnya baik.

 

“Kau ingin ikut aku dan Donghae?”

 

“Tidak. Aku rasa kau butuh waktu berduaan dengannya” Sungmin terkekeh pelan melihat pipi Hyuk memerah. Gadis itu sangat tahu bahwa Hyuk sudah menunggu lama untuk ini, salahkan Donghae yang tidak mau berkencan sebelum menyelesaikan semua ujian.

 

“Baiklah. Aku pergi dulu. Annyeong” Ucapnya dan kemudian melangkah cepat.

 

Sungmin pun mulai membenahi tasnya dan ikut meninggalkan kelas yang mulai sepi. Matanya menangkap seseorang yang sedang melambai ke arahnya saat dia keluar dari kelas.

 

“Annyeong” Sapa orang itu.

 

“Oh, Siwon ah~. Annyeong”

 

“Apa aku bisa bicara padamu sebentar?”

 

“Tentu saja”

 

# # #

Malam sudah mulai pekat menyapa. Sedikit bersantai di teras rumah setelah kegiatan makan malam selesai, dua orang itu—Kyuhyun dan Sungmin— tampak duduk saling berdekatan tanpa adanya perbincangan. Keheningan lagi-lagi tercipta saat mereka bersama. Sungmin begitu menikmati kegiatannya, melihat langit penuh bintang. Sedangkan Kyuhyun, pria itu bahkan tidak tahu sedang melakukan apa.

 

Malam ini, Sungmin memang sengaja menginap di rumah keluarga Cho. Bujukan dari Nyonya Cho membuatnya tak enak hati untuk menolak, bahkan keluarga itu sengaja memasak makanan banyak untuknya.

 

“Min” Panggillan itu begitu pelan seperti hembusan angin, tapi Sungmin masih bisa mendengarnya. Gadis itu menoleh dan mendapati Kyuhyun sedang memandang langit seperti dirinya tadi. Merasa hanya salah dengar, Sungmin pun kembali menatap langit malam itu.

 

“Min, aku dengar Siwon mengajakmu berkencan. Benarkah itu?” BINGO. Ternyata teliganya tidak salah dengar. Kyuhyun memanggilnya.

 

 

“Sebenarnya ini tidak bisa disebut kencan. Siwon hanya mengajakku untuk pergi bersama. Dia sering mengajakku tapi aku selalu menolaknya. Dan aku rasa saat ini waktu yang tepat, ujian sudah selesai” Jawabnya. Sedikit bingung juga kenapa Kyuhyun bisa tahu, mereka memang satu kelas tapi—

 

 

“Onni” Panggilan Taemin membuat kedua orang itu menoleh serempak.

 

“Ada apa?” Tanya Sungmin.

 

“Seperti biasa. Sebelum tidur kita harus melakukan perawatan. Onni membawa semua perlengkapannya kan?”

 

“Oh, kau benar. Baiklah. Ayo kita mulai” Ujar Sungmin. Dua wanita imut itu pun segera masuk ke dalam sebuah kamar.

 

 

# # #

“Aku selalu suka melakukan ini” Ucap Taemin.

 

“Taemin ah~, tolong jangan banyak bicara” Pinta Sungmin.

 

Taemin terdiam saat Sungmin kembali mengoleskan masker ke wajahnya. Mereka terlihat begitu menikamati kegiatannya saat ini.

 

“Onni, aku dengar dari Minho oppa. Kau dan Siwon oppa akan berkencan? Benarkah itu?”

 

“Minho mengetahuinya?”

 

“Berarti benar. Kemana kalian akan berkencan?”

 

“Apa harus aku memberitahumu?” Canda Sungmin sambil tertawa pelan. “Aku memintanya pergi ke taman hiburan bersama. Apa kau dan Minho ingin ikut?” A

 

“Ani. Aku dan Minho oppa sudah punya acara sendiri”

 

“Begitukah? Oh Taemin ah~ berhentilah bicara atau maskermu akan retak”

 

# # #

Kedua kaki itu kembali melangkah setelah beberapa menit berdiri dibalik sebuah pintu. Sosoknya yang jangkung langsung menerobos pintu kamar miliknya. Sejenak mendudukan dirinya sebelum bangkit mengambil ponsel di atas meja belajarnya.

 

Jemarinya tampak sibuk mencari nomer pada kontak telponnya. Setelah menekan simbol telepon, segeralah dia menempelkan  ponselnya tepat ditelinganya.

 

Klik

 

“Kyuhyun ah~, ada apa?”

 

“Apa besok kau ada acara? Aku ingin mengajakmu berkencan. Apa kau mau?”

 

“Benarkah? Tentu saja aku mau”

 

“Baiklah. Besok aku akan menjemputmu”

 

Setelah memutus sambungan telepon dengan kekasih tercinta, pria bernama Kyuhyun itu pun merebahkan tubuhnya ke ranjang dan mulai memejamkan mata lelahnya.

 

ooOoo

Taman hiburan itu tampak ramai oleh pengunjung. Semua wahana bergerak dan berputar, membuat gadis cantik bernama Sungmin itu begitu antusias bahkan dibenaknya saat ini, dia tidak akan pulang sebelum menaiki semua wahana-wahana itu.

 

Mata Sungmin terlihat berbinar senang. Siwon terkekeh pelan saat menyadari betapa Sungmin sangat menyukai taman hiburan ini. Mata cantiknya begitu polos. Sungmin bahkan terlihat seperti anak kecil yang menemukan ruangan penuh gula-gula.

 

“Waaaa” Serunya riang. “Coba kita ajak Hyuk dan Donghae juga. Pasti akan lebih seru”

 

Siwon tersenyum. “Kau kan tahu, mereka sudah punya acara sendiri”. Sebenarnya Siwon sengaja melarang pasangan itu untuk ikut karena pasti akan sangat mengganggu. Dan dengan perngertian dari Donghae, Hyuk pun berhenti merajuk untuk ikut.

 

“Baiklah. Ayo kita mulai” Sungmin pun menyeret lengan Siwon agar mengikutinya. Dan tentu saja dengan senang hati pria itu membiarkan tangan Sungmin memegang erat lengan kekarnya.

 

Dua pasang langkah kaki itu mengarah pada sebuah wahana berbentuk perahu yang menggantung dan bergerak ke depan ke belakang.

 

# # #

 

“Kenapa kau tiba-tiba mengajakku ke taman hiburan?” Tanya seorang gadis kepada pria yang berdiri tepat disebelahnya.

 

“Aku hanya berpikir bahwa kita tidak pernah melakukan hal semacam ini. Apa kau tidak menyukainya?”

 

“Aku suka” Jawab gadis itu. Dan sang pria tersenyum menanggapi.

 

Mata mereka mulai mengedar ke seluruh taman hiburan, agaknya suasana yang begitu ramai membuat mereka bingung harus memulainya dari mana.

 

Pria itu—Kyuhyun, masih sibuk mencari tempat yang sekiranya tidak terlalu ramai hingga sudut matanya menemukan sesuatu. Seulas senyum tanpa perintah mulai tersungging di wajahnya.

 

“Seohyun ah~, apa kau mau es krim?” Tanya Kyuhyun.

 

Merasa Kyuhyun mengajaknya bicara, dia pun menoleh. “Tentu saja” Jawabnya kemudian.

 

“Kau duduklah disana, aku akan membelinya” Ucap Kyuhyun sambil menunjuk sebuah kursi panjang tidak jauh dari tempetnya kini.

 

Seohyun mengangguk dan mulai melangkah menuju tempat duduk itu sedangkan Kyuhyun mengarah pada sebuah kedai es krim.

 

# # #

“Nona, kau ingin beli rasa apa?” Tanya sang penjual ramah.

 

“Satu rasa vanila, satu rasa— coklat” Jawab Sungmin.

 

“Ditunggu ya, nona. Kau tuan? Ingin membeli rasa apa?” Kini giliran pembeli disebelah Sungmin yang ditanya oleh si penjual itu.

 

“Satu rasa vanila dan satu rasa stroberi” Jawab sang membeli.

 

Mendengar suara orang disebelahnya tidak asing, Sungmin pun menoleh dengan capat dan menemukan ternyata Kyuhyunlah yang berdiri di sampingnya.

 

“Kyuhyun ah~, kau disini?” Tanya Sungmin. Sedikit terkejut bisa bertemu dengan Kyuhyun di tempat seperti ini. Kalian kan tahu Kyuhyun orang yang seperti apa. Tapi, melihatnya berdiri disini… Benar-benar kebetulan.

 

“Aku hanya sedang berjalan-jalan dengan Seohyun, tidak menyangka kalian juga kesini. Oh iya, dimana Siwon?”

 

“Ah, dia sedang ke toilet”

 

“Nona, Tuan. Ini es krimnya” Ucapan sang penjual memotong pembicaraan. Dengan kedua tangan, mereka mengambil masing-masing es krim yang sudah dipesan.

 

“Sungmin” Panggilan dari Siwon membuat Sungmin menoleh. “Eoh, Cho Kyuhyun— kau juga disini?”

 

“Iya, aku bersama Seohyun. Dia sedang duduk disana. Apa kalian ingin bergabung?”

 

“Apa tidak mengganggu?” Tanya Siwon

 

“Tentu saja tidak. Bukankah akan lebih seru jika bersama-sama?” Memang benar. Tapi—

 

Dan akhirnya Siwon mengangguk setuju. Mereka pun bersama-sama pergi ke tempat dimana Seohyun duduk.

 

# # #

Mereka berempat menatap wahana di hadapan mereka dengan pandangan yang berbeda-beda, ada yang begitu antusias namun ada juga yang memucat. Setelah menghabiskan es krim , mereka memang memutuskan untuk pergi bersama-sama. Itu pun karena usul dari Kyuhyun.  Dan disinilah mereka sekarang. Wahana Roller coaster.

 

Seohyun sedikit terkejut memang saat Kyuhyun menghampirinya bersama Sungmin dan Siwon di belakangnya. Tapi ya… mungkin saja ini memang kebetulan. Pikirnya.

 

“Waaa… roller coaster. Aku ingin sekali menaiki wahana ini” Ucap Sungmin riang.

 

“Aku juga” Timpal Kyuhyun tak terduga. “Seohyun ah~, kau juga ingin naik?” Seohyun hanya menggelengkan kepalanya.

 

“Aku tidak menyukai wahana semacam itu” Mendengar jawaban dari Seohyun membuat senyum Kyuhyun memudar. Jujur saja, Kyuhyun memang benar-benar ingin mencoba wahana yang satu itu.

 

“Sayang sekali” Ucap Kyuhyun.

 

“Kalau kau ingin menaiki wahana itu—hemm— pergilah. Biar aku tunggu disini” Seohyun pun mengalah.

 

“Dan meninggalkanmu senidirian?”

 

“Aku pasti—“

 

“Biar aku yang menemani Seohyun. Kau pergilah dengan Sungmin”

 

“Maksudmu— kau juga tidak ikut?” Kini giliran Sungmin yang bertanya.

 

“Kalian terlihat sangat ingin menaiki wahana itu, maka pergilah. Aku akan disini bersama Seohyun. Lekaslah pergi sebelum antriannya semakin panjang” Dengan gesture tubuh yang seakan mengusir, Siwon mendorong tubuh Kyuhyun dan Sungmin agar melangkah.

 

Sungmin dan Kyuhyun pun mau tidak mau mulai melangkahkan kakinya menuju antrian. Mereka harus menunggu untuk mendapat giliran. Suara teriakan dari atas terdengar begitu keras membuat Sungmin menjadi tidak sabaran. Tapi, tiba-tiba saja Sungmin tersenyum getir saat memandangi roller coaster yang terus bergerak.

 

Kyuhyun menyadari perubahan raut wajah Sungmin. Gadis itu terdiam, binar mata yang begitu antusias beberapa saat lalu seakan lenyap.

 

“Kau baik-baik saja?” Tanya Kyuhyun.

 

“Dulu—aku sangat ingin menaiki wahana ini. Tapi karena tinggi badanku belum cukup, aku tidak bisa. Dan Appa bilang padaku— jika aku sudah besar , Appa akan mengajakku lagi kesini dan menaiki wahana ini bersama. Akan menggenggam tanganku kalau aku ketakutan saat di atas. Tapi, itu hanyalah salah satu janji yang tidak bisa ditepatinya bahkan Appa tidak melihat saat aku tumbuh dewasa”

 

Kyuhyun terdiam. Lagi-lagi pria itu menyadari betapa tegarnya Sungmin selama ini. Kesedihan itu bahkan tidak disadari Kyuhyun jika Sungmin tidak bercerita padanya.

 

Mereka kembali melangkah dalam diam. Rupanya kini giliran mereka untuk menaiki wahana.

 

Kyuhyun dan Sungmin tampak duduk bersebelahan dengan pengaman yang sudah terpasang dengan sempurna. Bersiap untuk memulai permainan.

 

Tiba-tiba saja Sungmin merasa ada tangan lain yang menggenggam tangannya. Merasakan sela-sela jemarinya terisi dengan jemari-jemari lain.

 

Sungmin menoleh cepat dan menemukan Kyuhyun yang kini tersenyum padanya. “Aku yang akan menggenggam tanganmu” Ucapnya. Sungmin tersenyum diikuti dengan air mata yang keluar dan mengalir dipipi putihnya.

 

“Terima kasih”

 

Selanjutnya, wahana itu mulai bergerak perlahan. Dan kedua tangan itu masih saling bertautan satu sama lain.

 

# # #

Matahari sudah mulai bertengger di ufuk barat. Semburat jingga keemasan memancar ke seluruh langit yang masih bisa dijangkaunya.

 

Terlihat dua pasang pria dan wanita yang  sedang asik duduk santai di dalam wahana seperti sangkar atau biasa orang menyebutnya bianglala. Mereka tampak menikmati keindahan langit sore dari atas bianglala dan tentu saja itu pemandangan yang sangat indah.

 

 

“Cho Kyuhyun, bisa kau foto kami?” Tanya Siwon sambil menyerahkan ponselnya pada Kyuhyun.

 

Kyuhyun mulai mengambil ponsel itu dan mengarahkan kameranya pada pasangan yang kini sudah berpose.

 

Krik

 

Kyuhyun memandangi hasil jepretannya sebelum memberikannya pada sang pemilik ponsel.

 

“Sekarang aku akan memotret kalian” Ucap Siwon dan langsung mengarahkan kameranya pada Seohyun dan Kyuhyun.

 

Krik

 

“Waah.. kalian sangat cocok” Komentar Siwon.

 

Bianglala itu terus berputar membuat empat orang itu puas untuk memandangi pemandangan yang tersaji seluas mata memandang.

 

Seulas senyum teukir saat Kyuhyun memandangi pemandangan di depannya. Begitu bersinar dan indah. ‘Dia’ begitu indah. Batinnya tanpa sadar.

 

TBC

 

 

 

5 comments on “That’s You {Part 6}

  • hi i’m new reader!
    i like this story…
    Why this story was so sad? I was crying when kyu said that he already has a girlfriend… *sobs*
    please update soon.

  • Leave a comment