Memories

Published April 10, 2013 by kyumin0301

tumblr_lztqjddum11qhrhlto1_500ed

 

 

~Happy Reading~

Seorang wanita duduk di sebuah  cafe sambil sesekali menyeruput secangkir kopi hangat yang ia pesan, matanya menatap kosong ke arah jendela. Hari ini malam tahun baru, tidak aneh kalau ia terus saja melihat sepasang kekasih yang sedang berjalan sambil tertawa bersama. Bahagia. Satu kata yang kini tidak bisa ia rasakan.

 

Kini mata wanita itu menatap nanar sebuah jalan di seberang cafe, tepatnya di depan sebuah toko kue. Tetes demi tetes air matanya kini mulai jatuh mengingat kejadian satu tahun lalu. Kejadian yang mungkin sangat menyakitkan. Hanya dengan mengingatnya, wanita itu akan merutukki dirinya sendiri dan kemudian menangis.

 

FLASHBACK

 

Hari ini  malam tahun baru, terlihat seorang wanita sedang berdiri di depan sebuah tuko kue. Sesekali wanita itu meniup tangannya agar terasa lebih hangat. Tidak lama kemudian, seorang pria menghampirinya dengan bunga ditangannya.

 

“Apa kau lama menungguku? Maaf aku datang terlambat karena aku harus membelikan ini untukmu” Ucap pria itu sambil menyerahkan bunga pada wanita yang tengah berdiri di hadapannya.

 

Sang wanita hanya tersenyum dan mengambil bunga itu, menatap mata si pria dengan intens dan kemudian senyuman itu berubah menjadi raut kesedihan. Si pria menyentuh pipi dingin sang wanita dengan tangannya tapi kemudian di lepaskannya tangan pria itu dari pipinya.

 

“Kau baik-baik saja?” Tanya pria itu khawatir.

 

“Kita berpisah saja” Ucap wanita itu datar. Si pria menatapnya, meminta penjelasan. Perkataan wanita itu berhasil membuat pria itu kehilangan kata-katanya. Shock.

 

“kita berpisah saja” Ulang wanita itu

 

“Kenapa? Apa aku melakukan kesalahan padamu?” Tanya pria itu lirih. Wanita itu tahu benar bahwa si pria sedang menahan harga dirinya untuk tidak menangis dihadapannya.

 

“Aku ingin keluar dari rasa sakit ini. Berada didekatmu semakin lama membuatku sesak dan sulit bernafas. Kau tidak pernah melakukan kesalahan padaku, hanya saja— hanya saja aku ingin menghentikan rasa sakit yang terus tertahan dihatiku ini”

 

“Benarkah? Jadi selama ini kau merasa sakit? Baikalah kalau dengan berpisah denganku akan membuatmu lebih baik. Maaf, aku sudah menyakitimu” Ucapnya. Pria itu berbalik dan mulai berjalan menjauhi sang wanita.

 

“Maaf” Ucap wanita itu lirih sambil terus memandangi punggung pria itu yang semakin lama menjauh dan menghilang diantara keramaian.

 

Wanita itu menangis dan terduduk dijalan sambil terus memegangi dadanya yang terasa sesak. Sangat sesak. Dia sadar kalau dia sebenarnya tidak bisa hidup tanpa pria itu. Oksigen. Dia menganggap pria itu adalah oksigennya. Bagaimana bisa dia bertahan hidup tanpa oksigen?

 

FLASHBACK end

 

Wanita itu kini mulai keluar dari cafe. Dia terus berjalan menuju tempat yang sedari tadi ditatapnya saat duduk di cafe. Dia mulai memandangi tempatnya dulu berdiri, dan kini bayangan-bayangan mereka satu tahun lalu kembali muncul. Bagaikan sebuah puzzle, ingatan-ingatan itu kini tersusun secara detail di hadapannya.

 

Wanita itu kembali menangis, tetes demi tetes air matanya mulai membasahi pipinya yang dingin. Tapi sebenernya hatinya lah yang paling dingin, bahkan selama satu tahun dia tidak pernah merasakan kehangatan dihatinya satu kali pun. Tubuhnya semakin lemah dan terus melemah. Tidak dipungkiri bahwa dia sangat merindukan pria itu, satu-satunya pria yang ia cintai. Dia pun melangkah lagi meninggalkan semua kenangan-kenangannya.

 

BRUKK~

 

Wanita itu menabrak seseorang. Sambil terus memandang ke bawah dia meminta maaf pada seseorang yang ditrabaknya “Maaf. Maafkan aku”. Tapi orang itu tidak beranjak dari tempatnya dan terus menghalanginya. Wanita itu pun mencoba mengangkat wajahnya dan menatap orang yang sekarang berdiri dihadapannya.

 

“Kyuhyun ah~?” panggilnya lirih. Tidak satu kata pun yang keluar dari mulut mereka setelah itu. Mereka hanya terdiam dan saling menatap, kini air mata wanita itu mulai meluncur keluar dari matanya yang sembab. Wajah wanita itu pucat seperti membeku. Ingin rasanya pria itu menghangatkannya seperti yang sering dilakukannya dulu.

 

Tes tes tes

 

Bukan hanya air mata yang mengalir di wajah wanita itu tapi tetes demi tetes darah keluar dari hidungnya. Dengan cepat wanita itu menekan hidungnya agar darahnya tertahan. Dalam seketika tubuh Kyuhyun menegang. Panik? Tentu saja.

 

BRUKK~

 

Kini bukan suara yang dihasilkan dari sebuah tabrakan, tapi wanita itu jatuh tersungkur di tanah. Si pria menahannya dan kemudian menggendongnya.

 

“Bertahanlah Sungmin” Ucapnya sambil terus berlari menuju jalan besar.

 

ooOoo

 

Keesokan harinya

 

Terlihat seorang pria sedang menatap sebuah makam dihadapannya. Kini di dalam makam itu terbaring seorang wanita yang sangat ia cintai. Dia menatap nanar ke arah foto yang diletakkan di atas makam tersebut. foto wanita yang tersenyum. Dia kembali mengingat kata demi kata yang di ucapkan kakak laki-laki wanita itu sebelum pergi. Dan air matanya kini kembali menetes.

 

FLASHBACK <several time a go>

 

Dua orang pria sedang berdiri di depan makam. Mereka berbincang tanpa memandang satu sama lain.

 

“Kau tahu kalau adikku sangat mencintaimu? Dia selalu bercerita tentangmu padaku. Selalu ada senyum yang mengembang diwajahnya saat menceritakannya. Dia terlihat begitu bahagia saat bersamamu”

 

Pria itu mendengarkan tanpa memalingkan wajahnya dari tumpukan bunga yang menutupi makam.

 

“—Dia sangat mencintaimu, makanya dia melakukan itu padamu”

 

“melakukan apa?”

 

“Dia tahu jika penyakitnya tidak bisa disembuhkan dan mungkin waktunya tidak akan lama lagi. Maka dari itu dia memilih berpisah denganmu di malam tahun baru setahun yang lalu. Dia pikir dengan begitu, dia tidak akan menyakitimu saat dia pergi nanti”

 

Kini air mata menetes di pipi pria itu. ‘jadi selama ini dia memutuskan hubungan ini agar aku tidak merasakan sakit saat dia harus pergi ke tempat yang jauh itu’ Batinnya.

 

“—Dia memikirkan perasaanmu. Sebelum dia pergi menemuimu waktu itu, dia terlebih dulu menemuiku. Dia bilang bahwa dia harus mengakhirinya malam itu juga, aku sempat mencegahnya. Tapi dia bilang, kalau dia tidak mau lebih menyakiti orang yang sangat ia cintai dengan mempertahankannya. Dia lebih suka membuatmu membencinya dari pada menangisinya suatu hari nanti”

 

Pria itu terus menangis tanpa mengatakan satu patah kata pun. Dia hanya terfokus untuk mendengarkan orang yang sedang bicara disampingnya.

 

“—Tapi sepertinya tindakannya itu salah karena setelah kalian berpisah, kesehatannya sangat menurun, kondisinya lemah walaupun sampai sekarang aku masih takjub dengan keajaiban yang diberikan padanya. Dia sering berdoa sebelum tidurnya bahwa dia ingin diberikan nafas setidaknya sampai malam tahun baru selanjutnya yang berarti hari itu adalah kemarin”

 

“—Dokter tidak percaya kalau dia sanggup hidup lebih lama. Aku tau dia sangat menginginkan menyisiri kembali kenangannya bersamamu, maka dari itu kami menyetujui untuk mengabulkan permintaannya yang ternyata adalah permintaan terakhirnya untuk keluar jalan-jalan di malam tahun baru. Malam itu kesehatannya secara mengejutkan berada dalam keadaan yang sangat baik”

 

“—Sekarang hampir semua permintaannya telah dikabulkan, hanya satu yang tidak”

 

“satu? Permintaan apa?”

 

“Dia tidak ingin terlihat lemah di depanmu. Tapi apa yang terjadi padanya kemarin malam? Dia jatuh di hadapanmu dan menghembuskan nafasnya tepat di depan matamu. Aku tau pasti dia sangat sedih karena kau harus melihatnya dalam keadaan yang seperti itu. Usahanya untukmu membencinya kini sia-sia, karena takdir mengharuskanmu mengetahui kondisinya. Kau tahu apa yang sangat ditakutinya?”

 

“Apa?” tanya pria itu sambil menoleh kepada pria di sampingnya. Tanpa menoleh sedikitpun, pria disampingnya melanjutkan ceritanya.

 

“Hal yang paling ditakutinya adalah membuatmu terluka, membuatmu menderita dan membuatmu tersakiti. Kau tidak pantas merasakan semua yang menakutkan seperti itu hanya karena dirinya. Dia hanya ingin melihatmu bahagia karena hanya dengan itu dia bisa bertahan. Dia benar-benar mencintaimu”

 

FLASHBACK end

 

Pria itu mengusap air matanya. Dia tidak mau terlihat terluka atau menderita, mulai sekarang dia hanya ingin memperlihatkan sisi bahagianya. Karena hanya ‘bahagia’ yang selalu ingin dilihat oleh wanita yang sangat ia cintai itu.

 

Pria itu tersenyum dihadapan foto wanita itu dan mengatakan sesuatu “Aku akan terus mencintaimu dan aku akan terus memperlihatkan kebahagiaan untukmu. Bertahanlah disana. Lee Sungmin”

 

FIN

 

We used to love during the many days we were together
We used to hurt together- making each other’s pain our own

Where are you? Can’t you hear my voice?
My pained heart is looking for you
Is calling out to you- crazily

My heart, my tears, my memories of you
Drop by drop, they are falling against my chest
Though I cry and I cry, the memories won’t erase
And again today, I drench my empty heart

We used to like each other- you laughed at my smile
We used to cry together- you were pained by my tears

Where are you? Can’t you see my tired body?
My pained heart is looking for you
Is calling ou to you – crazily

My heart, my tears, my memories of you
Drop by drop, they are falling against my chest
Though I cry and I cry, the memories won’t erase
And again today, I drench my empty heart

Please come back to me- I call out your name every night
And in my exhausted waiting, I wander around and look for you

My love, my tears, our memories
Drop by drop, they are falling against my chest
Though I cry and I cry, the memories won’t erase
And again today, I drench my empty heart

 

(Memories – Super Junior)

 

 

 

 

 

 

 

14 comments on “Memories

  • Huweee…,hiks…hiks…
    Knpa Ming harus pergi.., seharusnya Ming bisa bertahan agar bisa bersama dg Kyu lagi…:'(
    Asli, ff nya bwat nyesek bgt,..:(

  • Omona,, nyesekk bener bacanya. Hiks
    Min mati eoh,,
    Ternyata penyebab min mutusin kyu gegara sakit parahh.
    Huhuhuhu
    Ditunggu cerita” berikutnya chingu.

  • Leave a reply to wulantsubaki Cancel reply